Senin, 29 April 2013

versi teks naruto 628 beelzeta

Bersama dengan Juubi yang mereka pijaki, Madara dan Obito terus menyerang. "Katon: Gouka Mekkayu!!" Madara menembakkan semburan apinya. "Katon: Bakufuu Ranbu!!!" begitu pula dengan Obito. Meski namanya berbeda, dua serangan api itu tak jauh berbeda, besar dan menyapu habis para shinobi aliansi.


Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Shinobi aliansi terkena serangan, namun berkat chakra Kyuubi, luka yang mereka alami tidaklah terlalu fatal. "Ukkh... terimakasih." ucap salah seorang shinobi. "Tanpa chakra Naruto, tubuh kami pasti sudah menjadi daging bakar." pikir Chouji.

Madara dan Obito tak berhenti menyerang. Kali ini mereka mengaktifkan RInengan dan Mangekyou Sharingannya. Madara memunculkan Susano'o, sementara Obito menembakkan kunai-kunai dan shuriken dari dimensi lain.

"Haah!!!" chakra Naruto masih mampu menahan semua serangan itu. "Chakra Naruto melindungi semuanya..." pikir Sakura. "Tapi... bukankah itu menyakitkan bagimu, Naruto?" Sakura khawatir.

"Haah, haah..." Naruto tampak sedikit kelelahan.
"Di atasmu, Naruto!!" teriak guru Kakashi.

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Dari atas Naruto, Obito dengan kemampuan ruang dimensinya muncul. Obito menyerang, untung saja Naruto cepat dan menghindarinya.

"Naruto... Kau hanya mengandalkan dirimu untuk melindungi orang-orang...
Apa kau pikir ini akan membantu?" tanya Tobi.

"Naruto, apa kau baik-baik saja?" tanya Kyuubi di dalam diri Naruto. "Memang terlalu berat bagimu untuk mengendalikan chakra yang kuberikan padamu sekaligus. Kau pasti sudah mulai kelelahan. Dan kelihatannya, Juubi masih menyimpan chakranya, jadi berhati-hatilah!!"
Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

"Haah, haah..." Naruto masih tampak menghela nafas.

"Kau hanya akan menjadi semakin lemah...." ucap Obito. Tapi kali ini, Naruto membalasnya. "Karena kau sendirian, mungkin kau tak bisa mengerti. Dekat dengan orang-orang... benar-benar membuatku senang!!!" Naruto menyerang. "Itu sudah cukup untuk memberiku kekuatan!!"

Yang lain juga ikut membantu, bersiap untuk menyerang ke tempat Obito berdiri. Akan tetapi, dia menghilang. "Huh, dia kabur!?" ucap Kiba.
Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Obito muncul di atas sebuah bukit batu, dan ia kembali berceramah, "Kalau kau pikir rasa sakit dari kematian temanmu merupakan bentuk dari ikatan, lalu kenapa kau melindungi mereka?"

"Ceramah bodohmu, itulah salah satu yang kubenci darimu!!" teriak Naruto. "Berhenti dengan alasan-alasan bodohmu itu!! Maksudku adalah aku akan menahan rasa sakit apapun demi teman-temanku!! Aku tak akan menyerah!!"

"Mungkin aku egois, tapi..." Naruto masih melanjutkan kata-katanya, "Tak memiliki teman di sini... bagiku itu lebih menyakitkan dari apapun!! Titik!!!"
Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Orang-orang termasuk Obito terdiam. "Obito... apa yang ingin kau uji dari Naruto?" pikir Kakashi. "Heh..." teman-teman Naruto hanya bisa tersenyum mendengarnya.

Sementara itu di tempatnya, Madara menyadari sesuatu. "Tidak salah lagi, chakra ini..." Madara merasakannya. "Hashirama!!!" wajah Madara benar-benar terlihat bergairah. "Gwooooohh!!!!" ekor sepuluh berteriak.

Perlahan bentuk Juubi berubah, tangan kurusnya jadi mulai berisi. Dan teriakannya itu, benar-benar keras dan bising. "Sial!! Bahkan jutsu pasir dicampur chakra Naruto ini tetap tak bisa menahannya!!" ucap seorang shinobi sambil menutup telingannya.
Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

"Tak ada lagi yang lebih baik dari ini, pak tua!!" ucap shinobi lainnya.
"Ukhh!!!" para shinobi menutup telinga, termasuk Naruto.

"Naruto, ini buruk!!" ucap Kyuubi. "Dia akan menggunakan Tenpe Chii!!"
"Apa itu?" Naruto tak tahu.

Di sisi Obito, ia sedang berdiri menghadap Madara yang berada di atas Juubi.
"Kita akan memotong satu-satunya yang menghubungkan diriku dengan Juubi, tak akan ada yang mengendalikannya." ucap Obito, "Mungkin akan lebih baik kalau aku menjadi jinchurikinya saja..."

"Gwooohhhh!!!!" Juubi terus berteriak, dan perlahan badai petir menyambar-nyambar dari langit. "Kesenangan yang sesungguhnya... baru akan dimulai!!" ucap Madara. Tubuhnya telah dilapisi Susano'o.
Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

"Kali ini, aku akan membuat Juubi menghilang!!!" Kakashi hendak menggunakan jutsu kamui miliknya. Akan tetapi, tiba-tiba Obito muncul di hadapannya. "Kelihatannya kau sudah menunggu hal ini, Kakashi... Tapi, aku juga!!" ucap Obito.

"Guru Kakashi!!" teriak Naruto.

"Naruto, aku menyerahkan yang di sini padamu..." ucap Kakashi. Kemudian tak lama setelahnya, ia dan Obito menghilang ke dimenasi lain.
Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Para shinobi mulai panik, berteriak. "Gyaaaahhh!!!!"
Tindallan Juubi terus menciptakan bencana, angin badai di mana-mana, petir terus menyambar, benar-benar mengerikan.

Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/04/versi-teks-naruto-chapter-628.html#ixzz2RqwS9D1i

Kamis, 25 April 2013

ngakaaaaaak Andre Taulany, Arya Wiguna parodi

film Indonesia paling kontroversial

lihat juga:

http://ilhamazkaferdiawan.blogspot.com/2013/01/berita-hangat-anak-nasar-muzdalifah.html


1. Tanda Tanya
Film garapan Hanung Bramantyo ini menjadi kontroversi karena mengandung unsur pluralisme, yang dianggap tindakan murtad oleh beberapa kelompok penganut agama yang fanatik. Pun demikian, film ini mendulang sukses dengan menyedot 100.000 penonton hanya dalam waktu 5 hari. Film ini juga sempat menjadi heboh saat akan diputar di salah satu stasiun televisi swasta. Kelompok pemuka agama mendatangi kantor stasiun televisi tersebut dan menuntut agar film ini tak ditayangkan.

2. Pocong Mandi Goyang Pinggul
http://4.bp.blogspot.com/-9QT6eKY1Now/T19b4yDXihI/AAAAAAAACTw/KXE--6TO9oc/s1600/akicuced.jpg
Menggaet bintang film porno luar negeri, Sasha Grey dalam penggarapan film ini, menuai kecaman dari beberapa pihak. Film bergenre horor komedi ini, dinilai tidak layak untuk diangkat di bioskop Indonesia karena beberapa adegan yang memang khusus untuk dewasa.

3. Suster Keramas 2
Film Indonesia kembali menggaet bintang film porno luar negeri. Sora Aoi atau lebih dikenal dengan nama Sora Aoi ikut bermain dalam film horor Indonesia yang merupakan sekuel dari film suster keramas yang dulu dibintangi oleh Rin Sakuragi. Dikabarkan bahwa honor Sora Aoi untuk berakting di film Suster Keramas 2 lebih mahal ketimbang bintang porno asal Jepang lainnya seperti Miyabi atau Rin Sakuragi.

4. 13 Cara memanggil Setan
Awalnya Film 13 Cara Memanggil Setan menimbulkan kontroversi karena masyarakat banyak yang kesurupan usai mempraktikkan cara-cara memanggil setan setelah menonton film tersebut. Namun, film besutan sutradara A Leung Wong dari Hongkong itu tetap menarik perhatian masyarakat pecinta film horror tanah air. Bahkan sejak didemo oleh salah satu ormas agama, karena adegan Debby Ayu dan Five Vi yang dinilai terlalu vulgar, respon masyarakat untuk menonton film ini tetap saja tinggi.

5. Arwah Goyang Karawang
Film ini banyak menuai protes bukan karena dibintangi oleh artis-artis hot, Julia Perez dan Dewi Perssik. Di sini adalah awal dari pertikaian Jupe dan DP yang berkepanjangan. Mereka terlibat kontak fisik di luar skenario yang kemudian kasusnya diseret ke meja hijau. Setelah berlarut-larut tanpa ada titik terang, akhirnya dalam sidang terakhir Dewi Perssik menyatakan bahwa dia memaafkan Julia Perez dalam kasus ini.

6. Pelukan Janda Hantu Gerondong
Film ini jadi terkenal seiring tersebarnya video adegan mandi yang sedang dilakukan Aida Saskia dalam salah satu adegan dalam film ini. Kasus yang menimpa Aida ini otomatis membuat gempar berita di media. Aida Saskia bahkan sempat pingsan saat press conference terkait kasus tersebarnya video ini.

7. Pacar Hantu Perawan
Dalam film yang diproduseri KK Dheraj ini, Dewi Perssik dikabarkan mengoperasi keperawanannya demi peran dalam film tersebut. Produser film ini berani membayar Dewi Perssik Rp 1 miliar jika melakukan operasi selaput dara. Pun demikian, Dewi Perssik mengaku bahwa sebenarnya ia menerima tantangan tersebut tidak hanya demi uang semata.

8. Arwah Kuntilanak Duyung
Film horror akhir tahun yang dibintangi oleh Dewi Perssik dan juga Saiful Jamiell ini mengandung sedikit kontroversi terkait posternya. Tulisan "Tepat di kilometer sembilan puluh tujuh, jalan Tol Cipularang diselimuti ratapan pilu. Tepat di tempat haus darah itu, arwah kuntilanak duyung menunggumu". Dikabarkan bahwa Saipul Jamiell merasa keberatan pada produser, lantaran kisah kecelakaan yang menewaskan istrinya, Virginia Anggraini dijadikan hiasan pada poster film tersebut. Syuting film ini sendiri berlangsung sebelum kecelakaan maut tersebut.

9. Skandal
Film ini belum-belum sudah menuai kecaman atas sajian di dalamnya. Bagaimana tidak? Adegan awal dari film ini kita sudah disambut dengan adegan masturbasi Mischa, yang diperankan oleh Uli Aulani. Film drama ini cukup mendebarkan pada sekuel-sekuel akhir yang tiba-tiba menjadi thriller yang mengejutkan. Sebuah kisah skandal perselingkuhan dalam sebuah keluarga ini dengan sangat apik digarap oleh sutradara dilihat dari penggambaran situasi yang tepat.

10. Misteri Hantu Selular
Film horror yang dibintangi artis-artis muda seperti Gita Sinaga, Umar Syarief, Boy Hamzah ini menyimpan sebuah misteri tersembunyi di balik proses produksinya. Proses produksi film ini harus dilalui dengan kematian 2 kru pendukungnya secara misterius. Hal itu ditengarai karena ada larangan untuk menceburkan diri ke dalam telaga warna di daerah Wonosobo, Jawa Tengah. Sedangkan satu kru artitik juga tiba-tiba meninggal akibat serangan jantung setelah menggali sebuah kuburan untuk keperluan produksi.
 
   
sumber:http://terselubung.blogspot.com/2013/04/10-film-indonesia-paling-kontroversial.html


Selasa, 23 April 2013

tentang soekarno

                 Dr.(HC) Ir. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya[1][2][3][4], Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun)[5] adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 19451966.[6] Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.[7] Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.[7]
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya—berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat—menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.[7] Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.[7] Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.[7]


Nama

Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya.[6] Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya.[6][8] Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna.[6][8] Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".[8]
Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda)[rujukan?]. Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah[rujukan?]. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.

Achmed Soekarno

Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?"[rujukan?] karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Entah bagaimana, seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, seperti wikipedia bahasa Denmark dan bahasa Spanyol.
Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji.[9] Dalam beberapa versi lain,[rujukan?] disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.


Kehidupan

Masa kecil dan remaja

Rumah masa kecil Bung Karno
Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai.[6] Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali.[6] Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu, sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam.[6] Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir.[10] Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.[6]
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut.[6] Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja.[10] Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS).[6] Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur.[6] Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto.[6] Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya.[6] Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis.[6] Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo.[6] Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918.[6] Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.[10]
Soekarno sewaktu menjadi siswa HBS Soerabaja
Tamat HBS Soerabaja bulan Juli 1921[11], bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di HBS, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921[12], setelah dua bulan dia meninggalkan kuliah, tetapi pada tahun 1922 mendaftar kembali[13] dan tamat pada tahun 1926.[14] Soekarno dinyatakan lulus ujian insinyur pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada Dies Natalis ke-6 TH Bandung tanggal 3 Juli 1926 dia diwisuda bersama delapan belas insinyur lainnya.[15] Prof. Jacob Clay selaku ketua fakultas pada saat itu menyatakan "Terutama penting peristiwa itu bagi kita karena ada di antaranya 3 orang insinyur orang Jawa".[16] Mereka adalah Soekarno, Anwari, dan Soetedjo[17], selain itu ada seorang lagi dari Minahasa yaitu Johannes Alexander Henricus Ondang.[18]
Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto.[6] Di sana ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.


Sebagai arsitek

Bung Karno adalah presiden pertama Indonesia yang juga dikenal sebagai arsitek alumni dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1926.

Pekerjaan dan Karya di Bidang Arsitektur

  • Ir. Soekarno pada tahun 1926 mendirikan biro insinyur bersama Ir. Anwari, banyak mengerjakan rancang bangun bangunan. Selanjutnya bersama Ir. Rooseno juga merancang dan membangun rumah-rumah dan jenis bangunan lainnya.
  • Ketika dibuang di Bengkulu menyempatkan merancang beberapa rumah dan merenovasi total masjid Jami' di tengah kota.
  •  

    Kiprah politik

     

    Masa pergerakan nasional

    Soekarno untuk pertama kalinya menjadi terkenal ketika dia menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya pada tahun 1915. Bagi Soekarno sifat organisasi tersebut yang Jawa-sentris dan hanya memikirkan kebudayaan saja merupakan tantangan tersendiri. Dalam rapat pleno tahunan yang diadakan Jong Java cabang Surabaya Soekarno menggemparkan sidang dengan berpidato menggunakan bahasa Jawa ngoko (kasar). Sebulan kemudian dia mencetuskan perdebatan sengit dengan menganjurkan agar surat kabar Jong Java diterbitkan dalam bahasa Melayu saja, dan bukan dalam bahasa Belanda. [26]
    Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo.[6] Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.[14] Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta dan esoknya dipindahkan ke Bandung, untuk dijebloskan ke Penjara Banceuy. Pada tahun 1930 ia dipindahkan ke Sukamiskin dan pada tahun itu ia memunculkan pledoinya yang fenomenal Indonesia Menggugat (pledoi), hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.
    Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan.
    Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.
    Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

    Masa penjajahan Jepang

    Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memerhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.
    Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memerhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh-tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur, dan lain-lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerja sama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
    Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerja sama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.
    Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok.
    Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.
    Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang, antara lain dalam kasus romusha

    Masa Perang Revolusi

    Ruang tamu rumah persembunyian Bung Karno di Rengasdengklok.
    Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
    Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan momen tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP. Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah peristiwa Lapangan Ikada tempat 200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata lengkap.
    Pada saat kedatangan Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno juga berusaha menyelesaikan krisis di Surabaya. Namun akibat provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu (di bawah Inggris), meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan gugurnya Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby.
    Karena banyak provokasi di Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno akhirnya memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya.
    Kedudukan Presiden Soekarno menurut UUD 1945 adalah kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan, sistem pemerintahan berubah menjadi semipresidensiil/double executive. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala Pemerintahan. Hal itu terjadi karena adanya maklumat wakil presiden No X, dan maklumat pemerintah bulan November 1945 tentang partai politik. Hal ini ditempuh agar Republik Indonesia dianggap negara yang lebih demokratis.
    Meski sistem pemerintahan berubah, pada saat revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta saat Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang sesungguhnya, hanya kebijakannya yang dapat menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.

    Masa kemerdekaan

    Soekarno dan Josip Broz Tito
    Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.
    Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat di kalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang memercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.
    Soekarno dan John F. Kennedy
    Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang mengubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam penyelesaian konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.[rujukan?]
    Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC).

    Kejatuhan

    Situasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enam jenderal dibunuh dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S pada 1965.[27][14] Pelaku sesungguhnya dari peristiwa tersebut masih merupakan kontroversi walaupun PKI dituduh terlibat di dalamnya.[14] Kemudian massa dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan.[27] Namun, Soekarno menolak untuk membubarkan PKI karena bertentangan dengan pandangan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme).[7][27] Sikap Soekarno yang menolak membubarkan PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik.[14][7]
    Lima bulan kemudian, dikeluarkanlah Surat Perintah Sebelas Maret yang ditandatangani oleh Soekarno.[27] Isi dari surat tersebut merupakan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden.[27] Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang.[27] Kemudian MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi presiden apabila presiden berhalangan.[28]
    Soekarno kemudian membawakan pidato pertanggungjawaban mengenai sikapnya terhadap peristiwa G30S pada Sidang Umum ke-IV MPRS.[27] Pidato tersebut berjudul "Nawaksara" dan dibacakan pada 22 Juni 1966.[7] MPRS kemudian meminta Soekarno untuk melengkapi pidato tersebut.[27] Pidato "Pelengkap Nawaskara" pun disampaikan oleh Soekarno pada 10 Januari 1967 namun kemudian ditolak oleh MPRS pada 16 Februari tahun yang sama.[27]
    Hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.[28] Dengan ditandatanganinya surat tersebut maka Soeharto de facto menjadi kepala pemerintahan Indonesia.[28] Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI hingga diselenggarakan pemilihan umum berikutnya.[28]

    Sakit hingga meninggal

    Makam Presiden Soekarno di Blitar, Jawa Timur.
    Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.[28] Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964.[28] Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.[28] Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik.[28][6] Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi.[28] Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.[28] Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD) Rubiono Kertopati.[28]
    Komunike medis tersebut menyatakan hal sebagai berikut:[28]
  • Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30 keadaan kesehatan Ir. Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
  • Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Ir. Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno meninggal dunia.
  • Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Ir. Soekarno hingga saat meninggalnya.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno.[28] Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970.[28] Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya.[28] Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara.[28] Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.[28]

Peninggalan

Dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran Soekarno pada 6 Juni 2001, maka Kantor Filateli Jakarta menerbitkan prangko "100 Tahun Bung Karno".[10] Prangko yang diterbitkan merupakan empat buah prangko berlatar belakang bendera Merah Putih serta menampilkan gambar diri Soekarno dari muda hingga ketika menjadi Presiden Republik Indonesia.[10] Prangko pertama memiliki nilai nominal Rp500 dan menampilkan potret Soekarno pada saat sekolah menengah. Yang kedua bernilai Rp800 dan gambar Soekarno ketika masih di perguruan tinggi tahun 1920-an terpampang di atasnya. Sementara itu, prangko yang ketiga memiliki nominal Rp900 serta menunjukkan foto Soekarno saat proklamasi kemerdekaan RI. Prangko yang terakhir memiliki gambar Soekarno ketika menjadi Presiden dan bernominal Rp1000. Keempat prangko tersebut dirancang oleh Heri Purnomo dan dicetak sebanyak 2,5 juta set oleh Perum Peruri.[10] Selain prangko, Divisi Filateli PT Pos Indonesia menerbitkan juga lima macam kemasan prangko, album koleksi prangko, empat jenis kartu pos, dua macam poster Bung Karno serta tiga desain kaus Bung Karno.[10]
Prangko yang menampilkan Soekarno juga diterbitkan oleh Pemerintah Kuba pada tanggal 19 Juni 2008. Prangko tersebut menampilkan gambar Soekarno dan presiden Kuba Fidel Castro.[29] Penerbitan itu bersamaan dengan ulang tahun ke-80 Fidel Castro dan peringatan kunjungan Presiden Indonesia, Soekarno, ke Kuba.
Nama Soekarno pernah diabadikan sebagai nama sebuah gelanggang olahraga pada tahun 1958. Bangunan tersebut, yaitu Gelanggang Olahraga Bung Karno, didirikan sebagai sarana keperluan penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta. Pada masa Orde Baru, kompleks olahraga ini diubah namanya menjadi Gelora Senayan. Tapi sesuai keputusan Presiden Abdurrahman Wahid, Gelora Senayan kembali pada nama awalnya yaitu Gelanggang Olahraga Bung Karno. Hal ini dilakukan dalam rangka mengenang jasa Bung Karno.[30]
Setelah kematiannya, beberapa yayasan dibuat atas nama Soekarno. Dua di antaranya adalah Yayasan Pendidikan Soekarno dan Yayasan Bung Karno. Yayasan Pendidikan Soekarno adalah organisasi yang mencetuskan ide untuk membangun universitas dengan pemahaman yang diajarkan Bung Karno. Yayasan ini dipimpin oleh Rachmawati Soekarnoputri, anak ke tiga Soekarno dan Fatmawati. Pada tahun 25 Juni 1999 Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie meresmikan Universitas Bung Karno yang secara resmi meneruskan pemikiran Bung Karno, Nation and Character Building kepada mahasiswa-mahasiswanya.[31]
Sementara itu, Yayasan Bung Karno memiliki tujuan untuk mengumpulkan dan melestarikan benda-benda seni maupun nonseni kepunyaan Soekarno yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.[32] Yayasan tersebut didirikan pada tanggal 1 Juni 1978 oleh delapan putra-putri Soekarno yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, dan Kartika Sari Dewi Soekarno.[32] Pada tahun 2003, Yayasan Bung Karno membuka stan di Arena Pekan Raya Jakarta.[10] Di stan tersebut ditampilkan video pidato Soekarno berjudul "Indonesia Menggugat" yang disampaikan di Gedung Landraad tahun 1930 serta foto-foto semasa Soekarno menjadi presiden.[10] Selain memperlihatkan video dan foto, berbagai cenderamata Soekarno dijual di stan tersebut.[10] Di antaranya adalah kaus, jam emas, koin emas, CD berisi pidato Soekarno, serta kartu pos Soekarno.[10]
Seseorang yang bernama Soenuso Goroyo Sukarno mengaku memiliki harta benda warisan Soekarno.[10] Soenuso mengaku merupakan mantan sersan dari Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang.[10] Ia pernah menunjukkan benda-benda yang dianggapnya sebagai warisan Soekarno itu kepada sejumlah wartawan di rumahnya di Cileungsi, Bogor.[10] Benda-benda tersebut antara lain sebuah lempengan emas kuning murni 24 karat yang terdaftar dalam register emas JM London, emas putih dengan cap tapal kuda JM Mathey London serta plakat logam berwarna kuning dengan tulisan ejaan lama berupa deposito hibah.[10] Selain itu terdapat pula uang UBCN (Brasil) dan Yugoslavia serta sertifikat deposito obligasi garansi di Bank Swiss dan Bank Netherland.[10] Meskipun emas yang ditunjukkan oleh Soenuso bersertifikat namun belum ada pakar yang memastikan keaslian dari emas tersebut.[33]

Penghargaan

Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri.[34] Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain Universitas Gajah Mada (19 September 1951), Institut Teknologi Bandung (13 September 1962), Universitas Indonesia (2 Februari 1963), Universitas Hasanuddin (25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2 Desember 1963), Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan Universitas Muhammadiyah (1 Agustus 1965).[34] Sementara itu, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir) merupakan beberapa universitas luar negeri yang menganugerahi Soekarno dengan gelar Doktor Honoris Causa.[34]
Pada bulan April 2005, Soekarno yang sudah meninggal selama 35 tahun mendapatkan penghargaan dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki.[10] Penghargaan tersebut adalah penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas.[10] Soekarno mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari apartheid.[10] Acara penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria dan dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri yang mewakili ayahnya dalam menerima penghargaan.[10]


sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno

pencarian pedang cakrawala

hai gan, sebenarnya saya mau bikin vrsi teks bersambung pencarian pedang cakrawala.

ini bikinan saya sendiri lho....
pertama2 saya kasih pengenalan tokohnya dulu ya...

1.PADRA
 
      dia adalah tokoh utama, kakeknya meninggal di bunuholeh seseorang yang menginginkan peta pedang cakrawala kekuatannya angin

2.KAKEK PADRA

      Dia telah di bunuh
3.BIGA

     dia temannya padra yang ikut Padra berpetualang kekuatannya bisa mengbah benda apa saja menjadi bom

4.SENRI
 
          Dia temannya Padra juga, sama seperti Biga, kekuatannya adalah es

5.LOTJU

        Dia juga temannya Padra, kekuatannya tanganya bisa berubh menjadi pisau.

6.ZALON

           Sama, dia juga temannya Padra kekuatannya adalah bisa menghasilkan batu


Jumat, 19 April 2013

versi teks naruto 626 beelzeta


"Apa yang kau maksud dengan mimpi yang sesungguhnya!? Bukanlah mimpimu adalah menciptakan desa ini bersama?" ucap Hashirama. Kemudian Madara menjawab, "Kau tak bisa melihatnya. Apa yang ada di balik mimpi ini..." Madara mengaktifkan Eternal Mangekyou Sharingannya.

Sejenak Hashirama, masih bingung dan kemudian berkata, "Kalau begitu, apa mimpimu yang sebenarnya. Kalau itu ada hubungannya dengan desa ini, aku butuh bantuanmu untuk bisa mencapainya. Tentu saja, sebagai senior, dan juga... sebagai teman."



Baca online versi komik di sini

"Tak ada hubungannya, dan kau tak akan pernah bisa mengerti!!" ucap Madara. "Percuma juga kalau kau ingin mengejarku. Kau tahu sendiri kan, tak ada yang bisa berdiri di belakangku!!"

Setelahnya Madara meninggalkan desa, meninggalkan tempat yang telah mereka capai dan bangun bersama. Di sisi lain, dunia mulai meniru sistem desa Konoha. Mengumpulkan klan shinobi untuk dijadikan aliansi, suatu desa. Mimpi Hashirama dan Madara dulu telah menjadi kenyataan. Anak-anak shinobi tak perlu bertarung lagi, hanya bermain dan belajar. Mereka bisa hidup lama, cukup sampai bisa merasakan bagaimana rasa alkohol.

Sementara itu, Madara malah seolah ingin menghancurkannya dan terus mencoba untuk menyerang Konoha. Tak mau membiarkannya begitu saja, tentu saja Hashirama terus melawan. Dan kemudian, terjadilah pertarungan hebat antara mereka. Ya, pertarungan saat itu akhirnya berlanjut.

"Choujou Kebutsu!!!" Hashirama menyerang dengan ribuan pukulan patung kayu raksasanya. Madara membalas dengan tembakkan bijuudama yang juga bertubi-tubi. Hingga pada satu titik, serangan Hashirama berhasil melepas lapisan Susano'o di tubuh kyuubi.

Kayu raksasa Hashirama lalu mencengkram tubuh Kyuubi, kemudian, "Kakuan Nitten Suishu!!!"

Kyuubi berhasil dijinakan, namun Madara masih tetap liar. Dengan mata Eternal Mangekyou Sharingannya, pertarungan terus berlanjut.

Sampai di bagian-bagian akhir, mereka akan melakukan serangan terakhir. "Kali ini, kau tak akan bisa mencapai sisi lain." ucap Madara. Mereka berdua melaju saling berhadap-hadapan, saling tebas, dan secara mengejutkan Hashirama terjatuh. Madara masih berdiri.

"Akulah yang masih berdiri, berbeda dari yang waktu itu." ucap Madara.

"Ukh... Aku akan tetap melindungi mimpi yang akhirnya bisa kita capai. Aku tak akan menyerah." ucap Hashirama.

"Kelihatannya kau sedikit prustasi, Hashirama. Kelihatannya kali ini kau tak akan bisa mengalahkanku." ucap Madara.

Hashirama teringat akan masa lalunya, masa kanak-kanaknya, saat pertama mengenal Madara sampai akhirnya desa berhasil dibangun. Dan secara mengejutkan, Hashirama sudah berada di belakang Madara dan menusuknya dari belakang.

Ternyata, Hashirama yang jatuh tadi hanyalah bunshin kayu. "Bunshin kayu... Bagaimana mungkin kau... menyerangku dari belakang?"

"Apapun yang terjadi, aku akan melindungi desaku. Aku tetap percaya kalau melindungi desa adalah cara terbaik untuk melindungi orang-orang, melindungi shinobi, anak-anak... Siapapun yang mencoba menghancurkannya, tak peduli dia temanku, saudara, atau bahkan anakku, aku tak akan memaafkannya." ucap Hashirama.

"Kau sudah berubah, Hashirama." ucap Madara.
"Tapi, kau salah kalau menganggap ini adalah akhir..." perlahan kesadaran Madara mulai hilang, namun ia terus berbicara. "Suatu hari nanti... akan ada kegelapan, yang menyelimuti desa."

Madara akhirnya tak sadarkan diri, dan Hashirama yakin kalau dia sudah mati. Demi desa, Hashirama memutuskan untuk membunuh temannya sendiri. Sejak saat itu pertarungan antara merekapun berakhir.

Berakhirnya pertarungan mereka bersamaan dengan berakhirnya flashback...

"Aku tak tahu kalau Madara akan bisa hidup kembali." ucap Hashirama, "Tapi aku sangat yakin aku sudah membunuh temanku sendiri demi desa. Demi kepentingan desa, desa Konoha..."

"Desa yang sebenarnya aku dan Madara inginkan adalah sesuatu yang bisa menghubungkan hubungan antara klan. Hal penting yang bisa mengubah kekacauan dan mengaturnya. Sesuatu untuk melindungi anak-anak dan menghindari perselisihan. Tempat yang diatur oleh perdamaian..."

Para Hokage, juga Sasuke dkk tampak masih terus mendengar cerita Hahsirama dengan seksama.

"Akan tetapi, perlahan itu malah berubah menjadi kegelapan yang harus kakakmu, Itachi tanggung." ucap Hashirama. "Mungkin apa yang Madara katakan itu benar. Mungkin dia mampu memprediksi apa yang akan terjadi. Akulah shinobi yang telah menciptakan situasi ini. Dan akulah yang berpikir kalau ini akan baik-baik saja. Aku berpikir kalau shinobi akan tetap bertahan demi mencapai tujuan mereka... Tapi bergantung cara yang mereka tempuh, ternyata shinobi bisa berubah, seperti Madara dan aku."

Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/04/versi-teks-naruto-chapter-626.html#ixzz2QvPpsiyI